Jumat, 06 Januari 2012
Mensos: Tahun Ini, Jawa Bebas Anak Jalanan
Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufrie mengatakan pihaknya selalu fokus dalam menangani semua permasalahan anak-anak terlantar di Indonesia. Dia mencontohkan, untuk 2012 ini, Pulau Jawa menjadi target anak-anak tidak lberada di jalanan lagi.
“Kalau sudah tuntas penanganan anak-anak terlantar di jalanan di Pulau Jawa itu, maka sejumlah program selanjutnya akan dilakukan di luar Pulau Jawa," kata Salim. "Kami akan menargetkan program dilaksanakan pada 2013,” ujar Salim Segaf Al Jufrie ketika mengunjungi Yayasan Bina Yatim Piatu dan Muallaf “Al Amien” Pontianak, Jumat 6 Januari 2012.
Beberapa program Kementerian Sosial itu, kata Salim, pada 2014 sudah tidak ada lagi semua anak-anak yang terlantar di jalanan di negara ini. “Sudah seharusnya mendapat dukungan penuh juga dari pemerintah daerah setempat.”
Saat ini, sambung Salim, ada 4,5 juta anak terlantar di seluruh Indonesia. Sementara khusus anak yang terlantar di jalanan masih ada sedikitnya 350 ribuan orang. “Bukan hanya anak terlantar saja yang ada di jalanan itu. Akan tetapi, ada juga sejumlah cerita lain sehingga disebut anak terlantar,” kata Salim.
Salim menjelaskankan, soal perkembangan anak yang tumbuh sesuai usia tidak sehat, tidak mendapat pendidikan yang layak di Indonesia. “Untuk jumlah panti asuhan yang ada saat ini di Indonesia tercatat ada 165 ribu unit. Itu semua dikelola pemerintah, swasta maupun perorangan,” katanya.
Selain melakukan pembenahan anak terlantar, tambah Salim, pihaknya telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Kementerian Agama guna mendukung penanganan anak terlantar yang ada di sejumlah panti asuhan.
“Bagi anak-anak yang tinggal di panti asuhan itu dan hendak melanjutkan sekolah ke pesantren, maka dia akan dibiayai sepenuhnya oleh Kementerian Agama," katanya.
Kamis, 05 Januari 2012
Bugar Berkat Scrub Kopi dan Pijat Madura
Bubuk kopi yang hitam ternyata bisa dimanfaatkan sebagai scrub atau
pembersih kulit tubuh. Caranya bubuk kopi itu dilulur kemudian digosok.
Menurut Byta Mariano, Assistant Health Club & Spa Manager Hotel Shangri-La, bubuk kopi ini bisa mengangkat sel kulit mati dan merangsang pertumbuhan kulit baru. ”Noda hitam, flek atau bekas kulit bisa terangkat bila discrubing secara teratur,” jelas Byta, Rabu (4/1/2012).
Selain itu aroma kopi yang kuat, juga bisa menjadi aromatherapy yang menyegarkan. Meningkatkan semangat dan menghilangkan rasa jenuh dan lelah yang ada sebelumnya. Jadi scrubbing, tidak hanya sekedar menghilangkan kotoran, tapi juga membuat pikiran menjadi lebih rileks dan tenang.
Setelah proses scrubbing selesai, untuk mendapatkan tubuh yang lebih bugar, bisa dilanjutkan dengan Maduranese Massage atau pijat ala Madura. Pijat ini, dikonsentrasikan pada bagian tubuh bawah. Mulai dari telapak kaki, pergelangan, betis, hingga paha.
Pada telapak kaki, terdapat 60 titik akupuntur yang berhubungan dengan kandung empedu, kandung kemih, lambung, limpa, hati dan ginjal. Dengan adanya hubungan itu, menunjukkan, pemijatan di kaki bisa memberi efek positif pada organ-oragan itu. Selanjutnya membuat metabolisme tubuh bisa berjalan dengan lancar dan nyaman.
Manfaat lain dari pijat ala Madura ini, lanjut Byta, meski titik konsentrasi pemijatan ada pada tubuh bagian bawah, tetap pada bagian tubuh atas, seperti kepala, pundak, pinggang, dan pinggul, juga diberi pijatan. Sehingga kesegaran lebih merata.
”Maduranese Massage ini bisa dilakukan selama satu jam. Ditambah scrubbing dengan kopi, perlu waktu satu jam. Total dua jam,” jelas Byta.
Salah satu konsumen scrub dan Maduranese Massage, Widyowati (27), mengaku telah menikmati manfaat dari pijat ini. ”Saya seringkali merasa capek dan lelah, tanpa tahu di bagian mana yang sakit. Begitu dipijat dan discrub, rasanya jadi lebih enteng,” jelas karyawati sebuah perusahaan swasta itu.
Widyowati, melakukan pijat ala Madura ini secara rutin dua minggu sekali. Dengan pijat ini, dia merasa tekanan pekerjaan dan kegiatan sehari-harinya bisa dilalui secara nyaman. ”Dua minggu sekali, tapi harinya beda-beda. Tergantung kosongnya waktu,” lanjut Widyowati, yang menyiapkan anggaran Rp 500.000 untuk sekali pijat.
Tarif scrubing dan pijat sebenarnya masih dibawah Rp 500.000. Tapi angka itu, bersama anggaran biaya makan yang pasti dilakukan usai pijat. ”Karena selain segar dan bugar, habis pijat rasanya langsung lapar. Jadi saya pasti mampir menikmati makan di restauran di dalam Hotel Shangri-La ini,” tandasnya.
Menurut Byta Mariano, Assistant Health Club & Spa Manager Hotel Shangri-La, bubuk kopi ini bisa mengangkat sel kulit mati dan merangsang pertumbuhan kulit baru. ”Noda hitam, flek atau bekas kulit bisa terangkat bila discrubing secara teratur,” jelas Byta, Rabu (4/1/2012).
Selain itu aroma kopi yang kuat, juga bisa menjadi aromatherapy yang menyegarkan. Meningkatkan semangat dan menghilangkan rasa jenuh dan lelah yang ada sebelumnya. Jadi scrubbing, tidak hanya sekedar menghilangkan kotoran, tapi juga membuat pikiran menjadi lebih rileks dan tenang.
Setelah proses scrubbing selesai, untuk mendapatkan tubuh yang lebih bugar, bisa dilanjutkan dengan Maduranese Massage atau pijat ala Madura. Pijat ini, dikonsentrasikan pada bagian tubuh bawah. Mulai dari telapak kaki, pergelangan, betis, hingga paha.
Pada telapak kaki, terdapat 60 titik akupuntur yang berhubungan dengan kandung empedu, kandung kemih, lambung, limpa, hati dan ginjal. Dengan adanya hubungan itu, menunjukkan, pemijatan di kaki bisa memberi efek positif pada organ-oragan itu. Selanjutnya membuat metabolisme tubuh bisa berjalan dengan lancar dan nyaman.
Manfaat lain dari pijat ala Madura ini, lanjut Byta, meski titik konsentrasi pemijatan ada pada tubuh bagian bawah, tetap pada bagian tubuh atas, seperti kepala, pundak, pinggang, dan pinggul, juga diberi pijatan. Sehingga kesegaran lebih merata.
”Maduranese Massage ini bisa dilakukan selama satu jam. Ditambah scrubbing dengan kopi, perlu waktu satu jam. Total dua jam,” jelas Byta.
Salah satu konsumen scrub dan Maduranese Massage, Widyowati (27), mengaku telah menikmati manfaat dari pijat ini. ”Saya seringkali merasa capek dan lelah, tanpa tahu di bagian mana yang sakit. Begitu dipijat dan discrub, rasanya jadi lebih enteng,” jelas karyawati sebuah perusahaan swasta itu.
Widyowati, melakukan pijat ala Madura ini secara rutin dua minggu sekali. Dengan pijat ini, dia merasa tekanan pekerjaan dan kegiatan sehari-harinya bisa dilalui secara nyaman. ”Dua minggu sekali, tapi harinya beda-beda. Tergantung kosongnya waktu,” lanjut Widyowati, yang menyiapkan anggaran Rp 500.000 untuk sekali pijat.
Tarif scrubing dan pijat sebenarnya masih dibawah Rp 500.000. Tapi angka itu, bersama anggaran biaya makan yang pasti dilakukan usai pijat. ”Karena selain segar dan bugar, habis pijat rasanya langsung lapar. Jadi saya pasti mampir menikmati makan di restauran di dalam Hotel Shangri-La ini,” tandasnya.
Bahaya Mie Instan Bagi Kesehatan
Makanan yang paling mudah dan cepat saji serta rasanya pun banyak di gemari muali dari kalangan muda sampai tua. Namun dibalik semua kelebihan mie instan ternyata banyak sekali masalah yang bisa ditimbulkan khususnya bagi kesehatan, untuk itu saya sengaja membuat postingan tentang bahaya mie instan bagi kesehatan agar kita semua bisa terhindar dari bahaya tersebut.
Mi instan adalah mi yang sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak, dan bisa dipersiapkan untuk konsumsi hanya dengan menambahkan air panas dan bumbu – bumbu yang sudah ada dalam paketnya.
Mi instan diciptakan oleh Momofuku Ando pada 1958, yang kemudian mendirikan perusahaan Nissin dan memproduksi produk mi instan pertama di dunia Chicken Ramen (ramen adalah sejenis mi Jepang) rasa ayam. Peristiwa penting lainnya terjadi pada 1971 ketika Nissin memperkenalkan mi dalam gelas bermerek Cup Noodle. Kemasan mi adalah wadah styrofoam tahan air yang bisa digunakan untuk memasak mi tersebut. Inovasi berikutnya termasuk menambahkan sayuran kering ke gelas, melengkapi hidangan mi tersebut. Menurut sebuah survei Jepang pada tahun 2000, mi instan adalah ciptaan terbaik Jepang abad ke-20. Hingga 2002, setidaknya ada 55 juta porsi mi instan dikonsumsi setiap tahunnya di seluruh dunia.
Saat ini, Indonesia adalah produsen mi instan yang terbesar di dunia. Dalam hal pemasaran, pada tahun 2005 Tiongkok menduduki tempat teratas, dengan 44,3 milyar bungkus, disusul dengan Indonesia dengan 12,4 milyar bungkus dan Jepang dengan 5,4 milyar bungkus. Namun Korea Selatan mengonsumsi mi instan terbanyak per kapita, dengan rata-rata 69 bungkus per tahun, diikuti oleh Indonesia dengan 55 bungkus, dan Jepang dengan 42 bungkus.
Mi instan sifatnya praktis dan cepat memasaknya membuat makanan satu ini banyak disukai orang, terutama orang yang tidak memiliki banyak waktu. Tetapi ada beberapa hal yang perlu diketahui semua orang, bahwa kandungan gizi pada mi instan tidak lengkap, perlu tambahan bahan makanan lain agar nilai gizinya lebih baik. Selain itu mi instan lebih baik direbus sebanyak dua kali, terutama untuk mi instan berkuah.
Mi instan sudah merupakan salah satu makanan terfavorit warga Indonesia. Bisa dipastikan hampir setiap orang telah mencicipi mi instan atau mempunyai persediaan mi instan di rumah. Bahkan tak jarang orang membawa mi instan saat ke luar negeri sebagai persediaan “makanan lokal” jika makanan di luar negeri tidak sesuai selera. Ini karena rasa mie instan yang gurih sekali karena memakai berbagai bumbu yang tak jarang berbahaya bagi kesehatan seperti MSG, pengawet buatan, perasa buatan sehingga rasanya jadi seperti rasa ayam, sapi, bakso, dan sebagainya.
Beberapa kasus akibat kegilaan seseorang dengan mie instan :
1. diberitakan di majaah NOVA beberapa tahun yang lalu , “Usus Dipotong akibat Kebanyakan Mi Instan”
MAKSUD hati membantu suami menambah penghasilan, apa daya anak jadi korban. Akibat kerap meninggalkan buah hatinya, Hilal Aljajira (6), Erna Sutika (32) kini harus menelan pil pahit. Usus Hilal bocor dan membusuk hingga harus dipotong. Rupanya tiap hari Hilal hanya menyantap mi instan karena di rumah tak ada orang yang memasakkan makanan untuknya. Berikut cerita Erna.
Saat usia Hilal menginjak 2 tahun, aku memutuskan bekerja, membantu keuangan keluarga mengingat penghasilan suamiku, Saripudin (39), kurang mencukupi kebutuhan keluarga.
Aku bekerja di perusahaan pembuat bulu mata palsu, tak jauh dari rumah kami di Garut. Setiap berangkat kerja, Hilal kutitipkan kepada ibuku. Di situ, ibuku kerap memberinya mi instan. Bukan salah ibuku, sih, karena sebelumnya, aku juga suka memberinya makanan itu jika sedang tidak masak.
Ternyata, Hilal jadi “tergila-gila” makanan itu. Ia akan mengamuk dan mogok makan jika tak diberi mi instan. Ya, daripada cucunya kelaparan, ibuku akhirnya hanya mengalah dan menuruti kemauan Hilal. Lagi pula, kalau tidak diberi, Hilal pasti akan membeli sendiri mi instan di warung dekat rumah dengan uang jajan yang kuberikan. Praktis, sehari dua kali ia makan mi instan.
2. Ada orang yang sekarang usianya sekitar 48 tahunan tapi sudah 4 tahun terakhir ini kemana-mana membawa alat sebagai pengganti anusnya, karena usus bawah sampai dengan anus telah dipotong sebab sudah tidak bisa dipakai lagi pasalnya waktu mahasiswa dengan alasan ekonomi mengkonsumsi mie instant secara berlebihan sehingga bagian usus yang dipotong tersebut adalah tempat mengendapnya bahan pengawet yang selalu ada di setiap mie instant mungkin sejenis borax pengawet untuk mayat (data menunjukan bahwa import borax dan sejenisnya sangat besar ke Indonesia) dan walhasil menimbulkan pembusukan ditempat tersebut, semoga semua pihak berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan seperti bakso, sosis, mie dll
3. Ada orang yang pernah terkena kanker getah bening (8 kelenjar getah bening kena), dan berobat selama hampir 1 tahun di Singapore menghabiskan lebih dari 1 Milyar pada tahun 1996 sampai 1997 (untung ditanggung kantor), akibat dia mengkonsumsi indomie plus korned selama 4 tahun terus menerus setiap hari(dengan alasan karena istrinya sibuk kerja). Menurut dokter yg mengobati nya, penyebab utamanya adalah pengawet yg ada di indomie dan korned tsb.
Bahan-bahan lain yang harus diwaspadai yang terkandung dalam mie instan adalah :
1). Bumbu dan pelengkap
Bumbu yang digunakan antara lain adalah MSG atau vetsin. Titik kritisnya adalah pada media mikrobial, yaitu media yang digunakan untuk mengembangbiakkan mikroorganisme yang berfungsi memfermentasi bahan baku vetsin. Sedangkan bahan pelengkap mie instan adalah bahan-bahan penggurih yaitu HVP dan yeast extract. HVP atau hidrolized vegetable protein merupakan jenis protein yang dihidrolisasi dengan asam klorida ataupun dengan enzim. Sumber enzim inilah yang harus kita pertanyakan apakah berasal dari hewan, tumbuhan atau mikroorganisme. Kalau hewan tentu harus jelas hewan apa dan bagaimana penyembelihannya. Sedangkan yeast extract yang menjadi titik kritis adalah asam amino yang berasal dari hewan.
2). Bahan penambah rasa
Bahan penambah rasa atau flavor selalu digunakan dalam pembuatan mie instan. Bahan inilah yang akan memberi rasa mie, apakah ayam bawang, ayam panggang, kari ayam, soto ayam, baso, barbequ, dan sebagainya. Titik kritis flavor terletak pada sumber flavor. Kalau sumber flavor dari hewan, tentu harus jelas jenis dan cara penyembelihannya. Begitupun flavor yang berasal dari rambut atau bagian lain dari tubuh manusia, statusnya adalah haram.
3). Minyak sayur
Minyak sayur menjadi bermasalah bila sumbernya berasal dari hewan atau dicampur dengan lemak hewan.
4). Solid Ingredient
Solid ingredient adalah bahan-bahan pelengkap yang dapat berupa sosis, suwiran ayam, bawang goreng, cabe kering, dan sebagainya. Titik kritisnya tentu pada sumber hewani yang digunakan.
5). Kecap dan sambal
Kecap dan sambal pun harus kita cermati lho. Kecap dapat menggunakan flavor, MSG, kaldu tulang untuk menambah kelezatannya.
Dalam hal ini yang harus anda perhatikan dan dicamkan ialah “Peringatan bagi kita semua bahwa Mie Instan tidak boleh dimasak bersamaan dengan bumbunya karena MSG yang terkandung didalamnya bila dimasak diatas suhu 120°C akan berpotensi menjadi Karsinogen Pembawa Kanker. Perhatikan prosedur penyajian pada bungkus Mie Instan, semua menganjurkan agar masak mie dulu baru ditaburi bumbu atau bumbunya di taruh di mangkok”
Seperti itulah ulasannya, sekarang bagaimana anda untuk bisa menjalaninya. Tentunya kesehatan lebih penting untuk anda. Adapun minuman kesehatan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar kesehatan anda tetap terjaga yaitu dengan XAMthone plus jus kulit manggis, banyak sekali khasiatnya diantranya sebagai obat kelenjar getah bening, obat asam urat, obat herbal kolesterol, obat penyakit diabetes.
Mi instan adalah mi yang sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak, dan bisa dipersiapkan untuk konsumsi hanya dengan menambahkan air panas dan bumbu – bumbu yang sudah ada dalam paketnya.
Mi instan diciptakan oleh Momofuku Ando pada 1958, yang kemudian mendirikan perusahaan Nissin dan memproduksi produk mi instan pertama di dunia Chicken Ramen (ramen adalah sejenis mi Jepang) rasa ayam. Peristiwa penting lainnya terjadi pada 1971 ketika Nissin memperkenalkan mi dalam gelas bermerek Cup Noodle. Kemasan mi adalah wadah styrofoam tahan air yang bisa digunakan untuk memasak mi tersebut. Inovasi berikutnya termasuk menambahkan sayuran kering ke gelas, melengkapi hidangan mi tersebut. Menurut sebuah survei Jepang pada tahun 2000, mi instan adalah ciptaan terbaik Jepang abad ke-20. Hingga 2002, setidaknya ada 55 juta porsi mi instan dikonsumsi setiap tahunnya di seluruh dunia.
Saat ini, Indonesia adalah produsen mi instan yang terbesar di dunia. Dalam hal pemasaran, pada tahun 2005 Tiongkok menduduki tempat teratas, dengan 44,3 milyar bungkus, disusul dengan Indonesia dengan 12,4 milyar bungkus dan Jepang dengan 5,4 milyar bungkus. Namun Korea Selatan mengonsumsi mi instan terbanyak per kapita, dengan rata-rata 69 bungkus per tahun, diikuti oleh Indonesia dengan 55 bungkus, dan Jepang dengan 42 bungkus.
Mi instan sifatnya praktis dan cepat memasaknya membuat makanan satu ini banyak disukai orang, terutama orang yang tidak memiliki banyak waktu. Tetapi ada beberapa hal yang perlu diketahui semua orang, bahwa kandungan gizi pada mi instan tidak lengkap, perlu tambahan bahan makanan lain agar nilai gizinya lebih baik. Selain itu mi instan lebih baik direbus sebanyak dua kali, terutama untuk mi instan berkuah.
Mi instan sudah merupakan salah satu makanan terfavorit warga Indonesia. Bisa dipastikan hampir setiap orang telah mencicipi mi instan atau mempunyai persediaan mi instan di rumah. Bahkan tak jarang orang membawa mi instan saat ke luar negeri sebagai persediaan “makanan lokal” jika makanan di luar negeri tidak sesuai selera. Ini karena rasa mie instan yang gurih sekali karena memakai berbagai bumbu yang tak jarang berbahaya bagi kesehatan seperti MSG, pengawet buatan, perasa buatan sehingga rasanya jadi seperti rasa ayam, sapi, bakso, dan sebagainya.
Beberapa kasus akibat kegilaan seseorang dengan mie instan :
1. diberitakan di majaah NOVA beberapa tahun yang lalu , “Usus Dipotong akibat Kebanyakan Mi Instan”
MAKSUD hati membantu suami menambah penghasilan, apa daya anak jadi korban. Akibat kerap meninggalkan buah hatinya, Hilal Aljajira (6), Erna Sutika (32) kini harus menelan pil pahit. Usus Hilal bocor dan membusuk hingga harus dipotong. Rupanya tiap hari Hilal hanya menyantap mi instan karena di rumah tak ada orang yang memasakkan makanan untuknya. Berikut cerita Erna.
Saat usia Hilal menginjak 2 tahun, aku memutuskan bekerja, membantu keuangan keluarga mengingat penghasilan suamiku, Saripudin (39), kurang mencukupi kebutuhan keluarga.
Aku bekerja di perusahaan pembuat bulu mata palsu, tak jauh dari rumah kami di Garut. Setiap berangkat kerja, Hilal kutitipkan kepada ibuku. Di situ, ibuku kerap memberinya mi instan. Bukan salah ibuku, sih, karena sebelumnya, aku juga suka memberinya makanan itu jika sedang tidak masak.
Ternyata, Hilal jadi “tergila-gila” makanan itu. Ia akan mengamuk dan mogok makan jika tak diberi mi instan. Ya, daripada cucunya kelaparan, ibuku akhirnya hanya mengalah dan menuruti kemauan Hilal. Lagi pula, kalau tidak diberi, Hilal pasti akan membeli sendiri mi instan di warung dekat rumah dengan uang jajan yang kuberikan. Praktis, sehari dua kali ia makan mi instan.
2. Ada orang yang sekarang usianya sekitar 48 tahunan tapi sudah 4 tahun terakhir ini kemana-mana membawa alat sebagai pengganti anusnya, karena usus bawah sampai dengan anus telah dipotong sebab sudah tidak bisa dipakai lagi pasalnya waktu mahasiswa dengan alasan ekonomi mengkonsumsi mie instant secara berlebihan sehingga bagian usus yang dipotong tersebut adalah tempat mengendapnya bahan pengawet yang selalu ada di setiap mie instant mungkin sejenis borax pengawet untuk mayat (data menunjukan bahwa import borax dan sejenisnya sangat besar ke Indonesia) dan walhasil menimbulkan pembusukan ditempat tersebut, semoga semua pihak berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan seperti bakso, sosis, mie dll
3. Ada orang yang pernah terkena kanker getah bening (8 kelenjar getah bening kena), dan berobat selama hampir 1 tahun di Singapore menghabiskan lebih dari 1 Milyar pada tahun 1996 sampai 1997 (untung ditanggung kantor), akibat dia mengkonsumsi indomie plus korned selama 4 tahun terus menerus setiap hari(dengan alasan karena istrinya sibuk kerja). Menurut dokter yg mengobati nya, penyebab utamanya adalah pengawet yg ada di indomie dan korned tsb.
Bahan-bahan lain yang harus diwaspadai yang terkandung dalam mie instan adalah :
1). Bumbu dan pelengkap
Bumbu yang digunakan antara lain adalah MSG atau vetsin. Titik kritisnya adalah pada media mikrobial, yaitu media yang digunakan untuk mengembangbiakkan mikroorganisme yang berfungsi memfermentasi bahan baku vetsin. Sedangkan bahan pelengkap mie instan adalah bahan-bahan penggurih yaitu HVP dan yeast extract. HVP atau hidrolized vegetable protein merupakan jenis protein yang dihidrolisasi dengan asam klorida ataupun dengan enzim. Sumber enzim inilah yang harus kita pertanyakan apakah berasal dari hewan, tumbuhan atau mikroorganisme. Kalau hewan tentu harus jelas hewan apa dan bagaimana penyembelihannya. Sedangkan yeast extract yang menjadi titik kritis adalah asam amino yang berasal dari hewan.
2). Bahan penambah rasa
Bahan penambah rasa atau flavor selalu digunakan dalam pembuatan mie instan. Bahan inilah yang akan memberi rasa mie, apakah ayam bawang, ayam panggang, kari ayam, soto ayam, baso, barbequ, dan sebagainya. Titik kritis flavor terletak pada sumber flavor. Kalau sumber flavor dari hewan, tentu harus jelas jenis dan cara penyembelihannya. Begitupun flavor yang berasal dari rambut atau bagian lain dari tubuh manusia, statusnya adalah haram.
3). Minyak sayur
Minyak sayur menjadi bermasalah bila sumbernya berasal dari hewan atau dicampur dengan lemak hewan.
4). Solid Ingredient
Solid ingredient adalah bahan-bahan pelengkap yang dapat berupa sosis, suwiran ayam, bawang goreng, cabe kering, dan sebagainya. Titik kritisnya tentu pada sumber hewani yang digunakan.
5). Kecap dan sambal
Kecap dan sambal pun harus kita cermati lho. Kecap dapat menggunakan flavor, MSG, kaldu tulang untuk menambah kelezatannya.
Dalam hal ini yang harus anda perhatikan dan dicamkan ialah “Peringatan bagi kita semua bahwa Mie Instan tidak boleh dimasak bersamaan dengan bumbunya karena MSG yang terkandung didalamnya bila dimasak diatas suhu 120°C akan berpotensi menjadi Karsinogen Pembawa Kanker. Perhatikan prosedur penyajian pada bungkus Mie Instan, semua menganjurkan agar masak mie dulu baru ditaburi bumbu atau bumbunya di taruh di mangkok”
Seperti itulah ulasannya, sekarang bagaimana anda untuk bisa menjalaninya. Tentunya kesehatan lebih penting untuk anda. Adapun minuman kesehatan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar kesehatan anda tetap terjaga yaitu dengan XAMthone plus jus kulit manggis, banyak sekali khasiatnya diantranya sebagai obat kelenjar getah bening, obat asam urat, obat herbal kolesterol, obat penyakit diabetes.
Menciptakan Kesehatan Lingkungan
Masyarakat perlu disadarkan akan pentingnya kesehatan lingkungan yang baik jika ingin menciptakan komunitas yang sehat dan bahagia. Apabila mereka mampu menjaga lingkungan dengan baik secara tanggung jawab, munculnya banyak penyakit, yang umumnya dikarenakan adanya lingkungan kotor, dapat dihindari. Saat melakukan proses inisiasi pengenalan kesehatan lingkungan, dibutukan kesadaran segenap elemen masyarakat sehingga tujuan dari terciptanya kesehatan secara menyeluruh dapat dirasakan oleh semua pihak yang nantinya manfaat dari kesehatan lingkungan juga dapat menguntungkan segenap masyarakat. Komitmen kuat dari dalam diri masing-masing orang di satu lingkungan tersebut menjadi proses awal yang harus dibangun. Tanpa adanya kesepakatan dan komitmen bersama, mustahil kesehatan lingkungan dapat tercipta mengingat jika lingkungan satu tidak terjaga kebersihannya, maka hal ini akan mempengaruhi buruknya kebersihan daerah lainnya.
Terciptanya masyarakat sehat yang mandiri dan berkemampuan akan menjadi harapan tersendiri saat mereka berhasil mengaplikasikan kesehatan lingkungan dengan baik. Jika masyarakat sehat, maka hal ini akan menciptakan generasi yang mandiri terutama secara finansial karena jiwa dan badan yang sehat tentunya akan memberikan semangat tersendiri serta rasa fokus bagi mereka dalam bekerja. Mereka tidak akan terbebani untuk berobat ke dokter sehingga konsentrasi dalam bekerja akan semakin meningkat. Ketika mereka sudah mandiri secara finansial, maka mereka berkemampuan untuk mengaktulisasikan diri dalam kehidupan masing-masing.
Saat menggerakkan masyarakat agar sadar pentingnya kebersihan bagi kehidupan, mereka memerlukan contoh konkret yang bisa dilihat dari program pemerintah dalam mendukung kesehatan lingkungan juga menjadi bentuk dukungan pemerintah agar masyarakatnya tetap berfokus pada penciptaan lingkungan yang lebih baik. Pelaksanaan beberapa aktivitas dalam menggalang kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungannya tetap bersih dapat dilakukan dengan program pembersihan massal di daerah yang memungkinkan tempat berkumpulnya sumber penyakit seperti tempat pembuangan sampah akhir, sungai, gorong-gorong, hingga rumah masing-masing warga dapat mewujudkan terbangunnya komunitas pecinta kebersihan.
Dalam program tersebut, pemerintah perlu mendukung dalam memberikan peralatan atau menyediakan segala sesuatu yang terkait dalam mendukung upaya masyarakat terhadap kesehatan lingkungan tersebut sehingga komunikasi dapat terjalin dan sinergi antara masyarakat dengan pemerintah. Pihak terkait seperti dinas kesehatan juga memiliki kontribusi signifikan dalam memonitor serta memberikan pengarahan kepada masyarakat untuk menciptakan kesehatan lingkungan. Mereka sebaiknya secara berkala melakukan sosialiasi kepada warga mengenai masalah kesehatan apa yang saat ini mungkin dihadapi dalam sebuah lingkungan, sehingga kounitas masyarakat dapat menyumbangkan solusinya sehingga apa yang menjadi tujuan bersama dapat terwujud. Masyarakat jelas sangat dibutuhkan kontribusinya dalam hal ini karena mereka yang sangat memahami kondisi dan lingkungan mereka.
Pemberian pelatihan bagi upaya kebersihan juga dapat diadakan oleh dinas kesehatan sehingga masyarakat mampu memberikan setidaknya upaya pertama dalam menghambat penyebaran penyakit di sebuah lingkungan. Pastikan masyarakat juga mau secara aktif dan partisipatif mengkomunikasikan masalah apa yang terjadi dalam lingkungannya terkait dengan kesehatan sehingga koordinasi antara dinas kesehatan dengan masyarakat dalam menjaga kesehatan lingkungan tetap terjalin dengan baik.
Langganan:
Postingan (Atom)